Translate

Selasa, 21 April 2015

Papandayan untuk Pemula (2665 Mdpl)

Setelah merasakan Cikuray, saya baru mengerti betapa sangat mudahnya untuk mencapai puncak Papandayan. Gunung ini memang sangat cocok untuk pemula, karena di samping tidak terlalu tinggi (hanya 2665 mdpl) jalannya lumayan landai. Di sini kita bisa memilih 2 jalur, apakah mau melewati hutan mati atau tidak. Jalan yang dipilih oleh team kami memang tepat, karena pada saat itu kami semua para cewe masih pemula. Rudi dan Ka Apink memilihkan jalan yang landai untuk kami, walaupun harus muter dan agak lebih jauh tetapi setidaknya kami bisa mengambil nafas tanpa terengah-engah saat melewatinya. Kami ber 8 saat itu (4 Cewe dan 4 Cowo), team dengan jumlah yang ideal untuk nanjak (Gak seribed dan sekacau di Cikuray).

Perjalanan dimulai dengan checking peralatan di rumah Rudi, habis maghrib setelah shalat saya jalan ke tempat Nuy di antar Mba Sofie. Dari rumah Nuy, setelah shalat isya kami bergerak ke rumah Rudi. Hanya kami bertiga yang berkumpul di rumah Rudi yang lain menunggu di Terminal Kp. Rambutan untuk selanjutnya naik bus menuju Terminal Garut. Kami naik bus jam 23.00 wib dan sampai di terminal Garut sekitar jam 04.00 wib, kami beristirahat sambil menunggu Adzan Subuh, setelah shalat Ka Apink melakukan Checking peralatan untuk kedua kalinya. Barang bawaan yang berat-berat milik para cewe dipindahin semua ke carier Ka Apink, alhasil kita hanya bawa snack saja di dalam tas ^^.

Dari Terminal Garut kami naik angkot dan setelah itu naik open cup (kendaraan bak terbuka), tepat jam 8.00 wib kami masuk ke area pertama penanjak.


Setelah menyelesaikan administrasi kemudian kami langsung melakukan perjalanan ke atas, tadinya kami terhambat karena info dari atas bahwa di atas sudah penuh tetapi setelah menunggu beberapa menit kami diperbolehkan masuk oleh Tim Relawan Papandayan. Awal perjalanan saya merasa ter engah-engah, ini adalah pertama kalinya saya naik dan rasanya begitu tidak karuan tetapi semakin lama berjalan saya bisa menikmatinya. Kami beberapa kali mengambil foto sebagai dokumentasi pada saat perjalanan naik (sayang potonya pada ilang -_-).


Jam 14.00 wib kami sampai di pondok salada, di sinilah tempat camp kami. Di pondok salada ini kami tidak kebingungan tentang masalah air karena ada banyak air di sini, bahkan ada juga toilet umum ^^ dan ada penjual siomay (kaya bukan di gunung yah). Heee .... awalnya saya juga agak terheran-heran apakah benar itu tukang siomay, eh ternyata bener. Tukang gorengan pun ada, gak takut kelaperan dech ^^ ......

Papandayan memang oke banget, indah luar biasa. Maha Suci Allah atas segala yang diciptakanNya. Kami sempat menyanyikan lagu kebangsaan "Indonesia Raya" saat di atas, kebetulan saat kami sampai di atas bertepatan dengan DIRGAHAYU RI (17 Agustus 2014). Sudah hampir setahun yang lalu ternyata, cepet banget yah.....


Lautan awan di hutan mati Papandayan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar