Translate

Selasa, 21 April 2015

Today, KARTINI DAY 2015

Di hari dimana di deklarasikan sebagai hari emansipasi wanita (21 April), aku ingin mengatakan betapa aku sangat menyayangi Mama , Mama adalah sosok yang luar biasa untuk ku. Wanita yang hebat, wanita yang kuat, wanita yang sabar dan wanita yang penuh dengan kasih sayang. Tidak ada sosok wanita yang bisa menggantikan Mama di hatiku, you always be a great mother for me and for us.

Sehat selalu ya Ma....... I Love U 



Dan untuk Almarhum Hamam, 

Happy Birthday mam, hari ini adalah hari ulang tahunmu. Mba na tak akan pernah melupakan itu, jika kau masih ada kau pasti sudah besar. Kau tetap adik kecilku sampai kapanpun, kenangan tentangmu akan tetap ada di hati kami. Kami bangga pernah punya saudara sepertimu. Semoga Allah memberikan tempat yang terbaik untukmu di sisiNya, I Miss U.....

Ahmad Hamam (My Little Brother)

Papandayan untuk Pemula (2665 Mdpl)

Setelah merasakan Cikuray, saya baru mengerti betapa sangat mudahnya untuk mencapai puncak Papandayan. Gunung ini memang sangat cocok untuk pemula, karena di samping tidak terlalu tinggi (hanya 2665 mdpl) jalannya lumayan landai. Di sini kita bisa memilih 2 jalur, apakah mau melewati hutan mati atau tidak. Jalan yang dipilih oleh team kami memang tepat, karena pada saat itu kami semua para cewe masih pemula. Rudi dan Ka Apink memilihkan jalan yang landai untuk kami, walaupun harus muter dan agak lebih jauh tetapi setidaknya kami bisa mengambil nafas tanpa terengah-engah saat melewatinya. Kami ber 8 saat itu (4 Cewe dan 4 Cowo), team dengan jumlah yang ideal untuk nanjak (Gak seribed dan sekacau di Cikuray).

Perjalanan dimulai dengan checking peralatan di rumah Rudi, habis maghrib setelah shalat saya jalan ke tempat Nuy di antar Mba Sofie. Dari rumah Nuy, setelah shalat isya kami bergerak ke rumah Rudi. Hanya kami bertiga yang berkumpul di rumah Rudi yang lain menunggu di Terminal Kp. Rambutan untuk selanjutnya naik bus menuju Terminal Garut. Kami naik bus jam 23.00 wib dan sampai di terminal Garut sekitar jam 04.00 wib, kami beristirahat sambil menunggu Adzan Subuh, setelah shalat Ka Apink melakukan Checking peralatan untuk kedua kalinya. Barang bawaan yang berat-berat milik para cewe dipindahin semua ke carier Ka Apink, alhasil kita hanya bawa snack saja di dalam tas ^^.

Dari Terminal Garut kami naik angkot dan setelah itu naik open cup (kendaraan bak terbuka), tepat jam 8.00 wib kami masuk ke area pertama penanjak.


Setelah menyelesaikan administrasi kemudian kami langsung melakukan perjalanan ke atas, tadinya kami terhambat karena info dari atas bahwa di atas sudah penuh tetapi setelah menunggu beberapa menit kami diperbolehkan masuk oleh Tim Relawan Papandayan. Awal perjalanan saya merasa ter engah-engah, ini adalah pertama kalinya saya naik dan rasanya begitu tidak karuan tetapi semakin lama berjalan saya bisa menikmatinya. Kami beberapa kali mengambil foto sebagai dokumentasi pada saat perjalanan naik (sayang potonya pada ilang -_-).


Jam 14.00 wib kami sampai di pondok salada, di sinilah tempat camp kami. Di pondok salada ini kami tidak kebingungan tentang masalah air karena ada banyak air di sini, bahkan ada juga toilet umum ^^ dan ada penjual siomay (kaya bukan di gunung yah). Heee .... awalnya saya juga agak terheran-heran apakah benar itu tukang siomay, eh ternyata bener. Tukang gorengan pun ada, gak takut kelaperan dech ^^ ......

Papandayan memang oke banget, indah luar biasa. Maha Suci Allah atas segala yang diciptakanNya. Kami sempat menyanyikan lagu kebangsaan "Indonesia Raya" saat di atas, kebetulan saat kami sampai di atas bertepatan dengan DIRGAHAYU RI (17 Agustus 2014). Sudah hampir setahun yang lalu ternyata, cepet banget yah.....


Lautan awan di hutan mati Papandayan



Jumat, 17 April 2015

Perjuangan Menaklukan Cikuray (2821 Mdpl)

Mt. Cikuray
2821 Mdpl (21 Maret s/d 22 Maret 2015)

Perjalanannya memang sudah terlewati beberapa minggu yang lalu, tetapi perjuangan, kebahagiaan dan keluh kesahnya tidak akan pernah terlupakan sampai tua nanti.

Kami tergabung dalam satu kelompok dengan jumlah 20 Orang dari Universitas Indraprasta (UNINDRA) dan beberapa teman dari teman (8 Cewe, 12 Cowo) dan salah satunya adalah kakak sepupu saya (Beni) dan teman SMP saya Mis Aro, perjalanan dari awal sudah penuh dengan perjuangan dimulai dari awal janjian yang harusnya jam 8 malem sampai akhirnya mundur sampai jam 11 malam karena terkendala hujan di tambah kondisi jalanan Jakarta yang macet. Akhirnya kami berangkat menuju Garut pukul 00.30 Wib dari Polsek Cipayung dengan menggunakan tronton milik TNI. Kami sampai di Garut pukul 05.49 Wib, dari tempat kami turun kami harus naik angkot sekali lagi karena tronton TNI tidak diperbolehkan melewati jalur titik pertama penanjak yang ingin ke Cikuray. 

Saya sendiri tidak tidur sepanjang perjalanan karena memang susah untuk tidur, bagaimana mau tidur senderan aja susah (Benar-benar pengalaman, next time gak pakai tronton lagi dech -_-). Kami membeli bekal untuk sarapan pagi dari warga sekitar yang memang jualan nasi, setelah istirahat beberapa menit dan team sudah komplit akhirnya kita mulai nanjak pada pukul 07.00 Wib. Tidak Jauh untuk mencapai POS 1, disamping jalananya yang tidak begitu terjal jaraknya memang tidak terlalu jauh. Kami beristirahat, menghabiskan sarapan pagi,
membagi bawaan perlengkapan kelompok dan mengisi air bersih untuk persediaan minum dan masak di POS 1. Inilah yang membuat Gunung ini lumayan untuk di daki, sumber mata air hanya ada di POS 1. PR banget yah ..........



Dari awal rudi sebagai penanggung jawab telah membagi kami menjadi 3 kelompok, dan aku adalah bagian dari kelompok 3. Apa yang dilakukannya memang sudah benar, tapi pada kenyataanya tidak seperti yang direncanakan. Kami berjalan menuju POS 2 tidak sesuai dengan kelompok yang sudah di atur, justru kami para cewe jalan di depan dan para cowo jalan di belakang. Sepertinya bawaan mereka terlalu berat setelah ditambah bekal air untuk kami minum. Tas dan perlengkapan survival saya di bawa Ami dan saya membawakan tas Miss Aro karena dia terlihat tidak kuat untuk membawanya (Maklumlah, dilema pemula ya gitu 'Kaget Bo' ^^), jalanan dari POS 1 ke POS 2 penuh dengan tanjakan. Saya berharap bertemu dengan jalanan yang landai tapi saat ku melihat ke depan yang ada hanya tanjakan yang semakin tinggi dan tinggi (namanya juga naik gunung, hee). Setelah berjalan selama hampir 3 jam akhirnya kami sampai di POS 2. 

Kami beristirahat di POS 2 beberapa menit sambil menunggu teman teman yang lain yang masih di belakang, pada saat itu cuaca sudah mendung dan gelap. Karena terlalu lama menunggu akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke atas, kami (7 Cewe dan 3 Cowo) separuh dari team yang seharusnya 20 orang melanjutkan perjalanan ke POS 3. Perjalanan ke POS 3 lebih menanjak daripada perjalanan ke POS 2, kami berjalan dengan sangat lamban dan banyak istirahat. Kayaknya dalam ingatan saya 5 menit kami jalan 10 menit kami berhenti. Hahaaaaa..... kaga nyampe nyampe, kami menikmati pemandangan begitu luar biasa indah yang Allah ciptakan dengan sangat sempurna
dengan banyak mengabadikan moment alias poto poto :D



Setelah puas berpoto poto, akhirnya kami memasuki hutan dan dari sini perjalanan yang sesungguhnya baru dimulai. Yah, separuh perjalanan dari POS 2 ke POS 3 memang hutan, kami memasuki area hutan dengan kondisi cuaca yang semakin gelap. Yang kami rasakan adalah POS 3 yang sangat jauh karena hampir 2 jam kami tidak juga melihat POS 3. Saya semakin kasian kepada Miss Aro, sayalah yang mengajak dia dan dia adalah tanggung jawab saya. dan akhirnya setelah hampir 3 jam kami akhirnya sampai di POS 3, di POS 3 kami menemukan pendaki pendaki lain sedang beristirahat. Beberapa dari mereka ada yang masak untuk mengisi perut dan karena POS 3 sangat penuh akhirnya kami memutuskan ke atas untuk mencari tempat beristirahat. Tidak jauh dari POS 3 kami menemukan tempat yang landai untuk beristirahat. Alhamdulillah saya bersyukur karena ketua kelompok 3 (Eko) ada diantara kami dan dia membawa perlengkapan survival (Kompor, Nesting and Tenda) di dalam tasnya. Kami memasak ala kadarnya di sini, kami kelaparan karena pada saat itu sudah jam 2 siang. Beberapa dari kami ada yang masak mie dan beberapa lainnya melakukan Shalat Dhuhur + Ashar ('Jamak Taqdim') secara bergantian. Sambil menunggu teman-teman yang masih di belakang kami makan siang ala kadarnya di sini. Karena terlalu lama menunggu saya mencoba menghubungi kakak sepupu saya yang masih di bawah, kami di suruh menunggu sampai mereka datang. Kami menunggu hampir satu jam dan mereka tidak juga datang, sampai akhirnya yang saya takutkan terjadi yaitu datangnya hujan. Dari awal inilah yang saya takutkan, karena semua peralatan survival saya dari mulai jaket, jas ujan, headlamp dan semuanya ada pada Ami dan dia tak kunjung datang dihadapan saya (galau) -_- .......

Setelah hujan agak reda kami memutuskan untuk tetap berjalanan, karena jika kami tetap diam kami akan semakin kedinginan. kami bergerak dari POS 3 menuju POS 4, di tengah tengah perjalanan kami mendapat informasi dari pendaki lain bahwa tempat untuk camp sudah penuh. Ini juga salah satu alasan kenapa Cikuray sangat luar biasa untuk di daki, selain sumber air yang hanya ada di POS 1 tempat camp di gunung ini sangat jarang karena jalurnya yang terjal dari bawah sampai atas. Jarang sekali ada tempat yang landai untuk camp. Akhirnya kami memutuskan untuk mencari tempat camp, Eko dan mas pacarnya yana (lupa namanya, hee) terus berjalan untuk mencari tempat camp dan kami menunggu di tengah-tengah antara POS 3 dan POS 4. Disela-sela menunggu saya dan Yuni (salah satu anak (MAPALA UNINDRA) menemukan satu tempat landai yang hanya cukup untuk satu camp. Pada saat itu sudah jam 4 sore dan hujan sangat lebat mendatangi kami, kami berlindung di bawah plysit yang di bawa Yuni. Tidak lama kemudian Eko dan Mas ... datang, dan membawa kabar yang kurang baik karena mereka tak menemukan tempat untuk camp kami. Kami tetap menunggu di bawah plysit, sementara Eko, Mas Deni, Mas ... dan Yuni mendirikan tenda di tempat yang tadi saya dan yuni temukan. Berharap kami bisa mendirikan satu tenda di sana untuk tempat kami bermalam, tetapi ternyata tenda yang di dirikan tidak safety untuk kami. Di sini saya merasa kesal dengan team lain yang di bawah, kenapa mereka tidak kunjung datang, kenapa mereka lama sekali, kenapa telpon saya gak diangkat-angkat, apa mereka tidak kuatir dengan kami, huuhhhhhh ........ mereka menyebalkan sekali. 

Sekitar jam setengah 6 akhirnya saya bisa menghubungi Kakak Sepupu saya (Beni), saya agak kesal saat berbicara dengan dia saat itu (Helloooooo, what are you doing there??!!!!!! -_- ) tetapi dalam hati saya bersyukur karena bisa menghubunginya. Dia menyuruh kami turun dan setelah discus dengan yang lain dengan berbagai pertimbangan demi keamanan akhirnya kami sepakat turun untuk bergabung dengan mereka. dan kami turun lagi ke bawah ..... (sudah naik turun lagi, hadeh hadeh cepek deecchhh).

Perjalanan turun dari pertengah POS 3 POS 4 ke pertengahan POS 2 POS 3 menjadi perjalanan yang menyebalkan bagi kami, perasaan campur aduk kesal, sebel, sedih, jengkel bercampur di hati kami. kami berjalan dengan headlamp yang tidak lengkap (termasuk saya karena headlamp saya di bawah, hiksss), banyak dari kami yang jatuh. Semua dari kami pasti pernah jatuh karena jalanannya yang sangat licin (habis hujan), gelap dan terjal. Di POS 3 kami bertemu dengan teman-teman dari team lain yang dengan sangat baik memberikan kami headlamp karena mereka kasihan melihat kami yang kebanyakan para cewe. Tq guys ...... ^^

Setelah berjalan lebih dari satu jam akhirnya kami menemukan camp mereka, Ade (salah satu anak MAPALA UNINDRA smstr.2) menolong kami dengan mengarahkan jalan yang tidak terlalu terjal. Saat kami sampai di sana saya berharap bisa istirahat dan menemukan beberapa makanan di sana tetapi ternyata sekali lagi kami kecewa dengan sikap dan ketidakpedulian mereka. 

Saat kami sampai, teman-teman yang notabennya adalah teman dekat kami di kampus tidak menolong kami. Mereka justru tetap di dalam camp yang mereka dirikan (2 Camp) tanpa melihat ataupun bertanya bagaimana keadaan kami, menyedihkan sekali yah. hufttt -_- ......
Saya bersyukur pada saat itu karena mengajak Beni bersama saya, dialah yang mencarikan kami tempat yang landai untuk camp tidak jauh dari camp para cowo. Kami beristirahat sambil menunggu tenda di dirikan, Beni dan Ade lah yang membuatkan kami tenda. Sambil menunggu saya naik ke camp para cowo untuk mengambil tas saya yang di bawa Ami, alih-alih berharap mereka membantu saya mencari tas saya. Eh, ternyata mereka sudah tidur, OMG mereka tega sekaliii. Mereka benar-benar tidak memperdulikan kami, saya pernah dengar kata-kata 'Kita akan mengetahui karakter dan sifat seseorang sebenarnya pada saat kita mendaki bareng' dan di sini saya menyadari kata-kata itu memang benar. Setidaknya pada saat itu kata-kata itu benar 100% tanpa kurang.

Setelah tenda di dirikan, kami secara bergantian membersihkan diri dengan Tissue basah yang di bawa Miss Aro. Lumpur yang sangat tebal dan susah dibersihkan berhinggap di badan kami terutama kaki, hingga kami hampir menghabiskan Tissue basah yang dia bawa. Hahaaaa (Thanks Miss Aro) ...... Saat itu juga Beni dan Ade berbaik hati memasakan kami makanan untuk makan, mereka baik banget ^^. Kami makan masakan yang mereka masak tanpa memperdulikan para cowo-cowo di atas sana, tak peduli apakah mereka sudah makan atau belum tak ada satupun dari kami yang memanggil mereka. Kami hanya memanggil Eko, Mas Deni dan Mas ..... untuk makan bersama kami. Setelah makan dan semuanya beres kami masuk tenda dan beristirahat. Tenda yang harusnya hanya muat untuk 4 orang (max 5) kami isi dengan 7 orang, alhasil saya tak dapat selonjoran dan tak bisa rebahan. Karena saking gak tahannya akhirnya saya memutuskan untuk keluar tenda dan tidur di luar, saat melihat ke atas saya melihat bintang yang begitu banyak dan langit yang begitu terang (Subhanallah). Tak pernah aku benar-benar tidur beratapkan langit seperti itu sebelumnya, menakjubkan. Indah, Sangat Indah. Tak lama kemudian Yana mpun ikut keluar dan tidur di sebelah saya, ternyata dia sama tidak tahannya dengan saya. Dan akhirnya pagi pun datang, Good Morniiiing ^^ ........ 

Aktifitas pagi tidak terlalu banyak, kami hanya membersihkan diri kami masing-masing dan memasak makanan untuk kami sarapan.




Di pagi inilah kami akhirnya berinteraksi dengan cowo yang di atas, akhirnya mereka mau turun setelah tau kalau kami sedang memasak (naluri perut lapar). Huahahaaaa....... Setelah selesai makan, rudi bertanya kepada kami siapa saja yang akan ikut sampai puncak. Dari 20 anak, hanya 11 anak yang berani bilang ikut. 4 Cewe (Ana, Yuni, Heni, Nuy) 7 Cowo (Beni, Rudi, Kevin, Ami, Dika, Eko, Ade). Saya bersyukur Eko ikut dengan kami saat itu, kami berjalan dari camp sekitar jam 8 pagi, di situ saya tahu betapa luar biasanya jalanan Cikuray. Tidak jauh untuk sampai di POS 3, akhirnya sampai di POS 4,






dan setelah jalan sangat lama akhirnya sampai di POS 5, lalu POS 6. Kami tetap jalan tanpa istirahat dan akhirnya Jam setengah 12 siang kami sampai di puncak.



Saat sampai puncak, saya seperti melihat dinding yang di cat putih bersih. Yah, saat kami sampai di sana keadaanya penuh dengan kabut bahkan sempat hujan deras.

Dari 20 orang 13 Anak yang akhirnya sampai Puncak Cikuray (2821 Mdpl), harusnya memang 11 tetapi ternyata kita bertemu arif dan lina di POS 6 jadilah kami ber 13
Dan kami sempat makan mie rame-rame di sana :D

Mie, entah dapat darimana ^^

Tidak lama kami di atas, hanya sekitar setengah jam kami di sana. Yang kami pikirkan adalah teman-teman di bawah, mereka sudah menunggu kami terlalu lama.

Perjalanan turun harusnya menjadi perjalanan yang menyenangkan karena kami tak perlu menanjak lagi seperti perjalanan naik, tapi pada kenyataanya kami mengalami kendala di karenakan kami salah mengambil jalan (nyasar) -_- .... Kami harus nanjak lagi ke atas untuk mencari jalur yang benar dan akhirnya kami muncak 2 kali (Hikssss, gigit jari.... lemess). Di pertengahan POS 5, hujan sangat lebat datang mendatangi kami. Kami tetap jalan dengan keadaan jalanan yang seperti sungai mengalir, kami saling bantu membantu. Di sinilah terlihat sifat saling peduli.
Dari target yang seharusnya jam 2 sudah sampai camp, dikarenakan nyasar kami baru sampai camp jam 4 sore dan kami langsung bergegas mem packing alat-alat (Tenda, carier, alat dan sampah) dan bergegas untuk turun. Saya merasa sangat kedinginan karena pada saat itu saya basah kuyup, sebenarnya saya bisa saja berjalan dengan eko, nuy dan heni agar cepat sampai setidaknya di POS 1 untuk berganti baju tetapi Miss Aro adalah tanggung jawab saya jadi saya berusaha untuk mengarahkan jalannya agar dia tak terjatuh. Saat itu sangat lucu sekali melihat dia, karena dia benar-benar ngesot pas turun. Lucu tapi kasihan, Hahaaaa (Saya terus saja tertawa saat mengingatnya). Badan doank yang gede, tenaganya mah gak ada. Piss, Miss Aro ..... 

Di pertengahan POS 2 menuju POS 1, kami di tolong oleh Tim Relawan Cikuray yang sangat baik hati. Salah satu dari mereka meminjamkan saya headlamp karena headlamp punya saya sudah sangat redup dan mereka memberi kami makan malam saat itu. Saat makan saya merasa sangat dingin karena kami dalam keadaan diam, rasanya menggigil, dingin banget hingga saya bergerak gerak sendiri agar badan saya lebih hangat. Di sini Kakak Sepupu saya menggantikan batu headlamp saya sehingga headlamp saya menjadi sangat terang dan saya meminjamkan headlamp yang di pinjamkan Tim Relawan kepada Dika, kebetulan dia tidak punya headlamp saat itu. Salah satu dari mereka juga menuntun Miss Aro dan yang lainnya yang terlihat lemah untuk di arahkan, setidaknya dengan begitu saya bisa lega karena ada yang menjaga Miss Aro. Saya sempat berfikir, saya mengajak Kakak Sepupu dan Miss Aro tapi selama di gunung saya benar-benar tidak memperhatikan dan tidak mengkhawatirkan Kakak Sepupu saya justru yang saya khawatirkan adalah keadaan Miss Aro. Maaf ya ben, bukan maksud untuk tak peduli. Tapi saya yakin kalau kau lebih kuat daripada saya ^^. 


Thank you for ur help, terima kasih telah menjagaku di sana (brother) ^^


Setelah berjalan selama kurang lebih 3 jam, akhirnya kami sampai juga di POS 1. Di sana saya melihat Eko, Nuy dan Heni sudah hangat karena mereka sudah mengganti baju mereka. Saya dan Miss Aro tidak lama-lama di POS 1, kami memutuskan untuk langsung turun ke bawah setelah buang air kecil. Kami turun ke bawah bersama Kakak Sepupuku, Ami dan Yuni. Setelah sampai di bawah saya segera ke toilet untuk mengganti baju yang kering, akhirnya setelah team komplit kami kembali ke Jakarta tepat pukul 11.00 (hari minggu malam senin). Hikssss ........
Kami sampai di Polsek Cipayung jam 3 pagi, dan saya sampai Kost jam setengah 6 pagi dan hari itu adalah hari Senen. -_-

Dari pengalaman yang saya alami di Cikuray, ada beberapa pengalaman yang harus di ambil sebagai pelajaran :
  1. Jangan pernah menitipkan perlengkapan survival pribadi, apapun yang terjadi. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di atas sana. Jadi, bagaimanapun Perlengkapan survival WAJIB ada di pundak kita.
  2. Saat menanjak dengan jumlah yang banyak, usahakan perlengkapan kelompok terbagi dengan benar. Agar saat terpisah kelompok yang lain bisa survive tanpa bergantung dengan kelompok lainnya.
  3. Bagi pemula, jangan lupa olahraga fisik sebelum nanjak (ini penting). Stamina menjadi faktor yang paling utama saat kita mendaki, karena terkadang kita akan bertemu dengan medan di luar dugaan. Setiap gunung pasti mempunyai medan yang berbeda-beda, sehingga ini menjadi penting. 

Ana Aulia
17,18.19,20 April 2015

Senin, 06 April 2015

Kue Havermut Kacang Mede :)

Kue Havermut Kacang Mede
(Simpen dulu resepnya, prakteknya ntar di rumah pas pulang) ^^

Bahan-bahan :

  • 150 gram gula palem
  • 150 gram margarin+mentega (Full mentega or mix)
  • 75 gram gula halus
  • 1 butir telur
  • 100 cc susu kental manis (yang putih)
  • 100-150 gram trigu +1/2 sdt soda kue
  • 200 gram huvermut
  • 200 gram kacang mede
  • 1/2 sdt vanili
  • 1/2 sdt garam
  • ceri secukupnya


Cara membuat :

  1. Kocok margarin, gula palem, gula halus, vanili dan garam sampai lembut
  2. Masukan telur sambil adonan terus dikocok sampai tercampur
  3. Setelah rata, masukan campuran terigu dan soda kue, susu kental manis ke dalamnya secara bergantian sambil tetap diaduk
  4. tambahkan havermut dan kacang mede, aduk
  5. Olesi loyang kue dengan margarin. taruh adonan kue sendok demi sendok, beri potongan ceri merah di atasnya
  6. Panggang dengan panas 150 derajat C selama 25 menit sampai kue matang
  7. Keluarkan loyang dari oven lalu dinginkan, baru angkat kuenya.